Eksposisi Injil Matius
Dikutip oleh : asosiasipendetaindonesia.com
MATIUS
9:1-13
Mat 9:1-8
Bagian ini paralel dengan Mark 2:1-12 dan Luk 5:17-26.
Ay 1:
‘KotaNya sendiri’ menunjuk pada kota Kapernaum (bdk. Mark 2:1).
Yesus memang lahir di Betlehem dan dibesarkan di Nazaret. Di sini Kapernaum
disebut ‘kotaNya sendiri’ karena Ia sering pergi ke sana.
Ay 2: (bdk.
Mark 2:2-5).
1) 4 orang membawa si lumpuh kepada
Yesus. Dari bagian ini kita bisa mempelajari beberapa hal yang penting tentang
suatu pelayanan:
a) Ada kesatuan dan ada 1 tujuan
yaitu membawa si lumpuh kepada Yesus.
b) Ada kerja sama. Ini mutlak harus
ada dalam pelayanan.
c) Ada ketekunan. Mereka tidak putus
asa sekalipun ada halangan (banyak orang menghalangi pintu masuk).
d) Ada kasih kepada orang yang
dilayani. Kasih ini menyebabkan mereka mau berkorban tenaga, waktu, perasaan,
dsb.
Adakah hal-hal ini dalam pelayanan saudara?
2) Penderitaan sering membawa
seseorang kepada Kristus.
Kelumpuhan itu jelas merupakan suatu
penderitaan. Banyak orang pada waktu menderita justru lari ke dalam dosa.
Tetapi bagi orang lumpuh ini, penderitaannya justru membawanya kepada Yesus.
3) Yesus ‘melihat’ iman mereka.
a) Ini merupakan bukti keilahian
Yesus. Ia bisa melihat iman.
b) Ada yang menganggap bahwa yang
dimaksud dengan ‘mereka’ hanyalah 4 orang yang mengusung si lumpuh. Tetapi ini
tidak mungkin, karena kalau si lumpuh itu sendiri tidak beriman, ia tidak
mungkin mendapat pengampunan dosa (bdk. Ibr 11:6). Jadi jelaslah bahwa yang
dimaksud dengan ‘mereka’ adalah 4 orang yang mengusung dan si lumpuh sendiri.
4) ‘Percayalah ...’. Ini salah
terjemahan.
NIV/RSV: ‘take heart’ (= teguhkanlah
hatimu).
NASB: ‘take courage’ (= beranikanlah
dirimu).
KJV: ‘be of good cheer’ (=
bergembiralah).
Kata Yunani yang sama dalam Mat 9:22
diterjemahkan ‘teguhkanlah hatimu’.
5) ‘Dosamu sudah diampuni’.
a) Ini menunjukkan bahwa mungkin
sekali orang itu lumpuh karena dosa.
b) Orang itu pasti menginginkan
kesembuhan jasmani. Yesus memberikan kebutuhan orang itu, yaitu kesembuhan
jiwa, sekalipun orang itu tidak meminta hal itu.
c) Yesus lebih mementingkan
kesembuhan rohani / jiwa dari pada kesembuhan jasmani. Apakah kita / gereja
kita juga seperti itu?
Ay 3:
1) ‘Ahli Taurat’.
Bagian paralelnya dalam Luk 5:17 versi Kitab
Suci Indonesia tetap menterjemahkan ‘ahli Taurat’. Tetapi Kitab Suci bahasa
Inggris memberikan terjemahan yang berbeda.
NIV/NASB/RSV: ‘teachers of the law’ (=
guru-guru hukum Taurat).
KJV: ‘doctors of the law’ (=
doktor-doktor hukum Taurat).
Ini menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang
yang belajar dan mengajar hukum Taurat.
2) Mereka menganggap bahwa Yesus
menghujat Allah (bdk. Mark 2:7).
Mereka mempunyai pandangan yang benar, yaitu
bahwa hanya Allah saja yang bisa mengampuni dosa. Lalu mereka melihat Yesus
mengampuni dosa. Ada 2 kesimpulan yang bisa mereka ambil:
a) Yesus adalah Allah.
b) Yesus menghujat Allah, karena
sekalipun Ia adalah manusia biasa yang bukan Allah, Ia mengampuni dosa, dan itu
berarti menyamakan diri dengan Allah (bdk. Yoh 10:32-33).
3) Mereka berkata ‘dalam hatinya’.
Jadi, ini adalah ketidaksenangan yang tidak
diungkapkan (beda dengan Mat 8:34 dan Mat 9:11). Sebetulnya lebih baik
mengungkapkan ketidaksenangan dari pada memendamnya, karena memendam
ketidaksenangan biasanya berakhir dengan penyebaran gossip pada waktu orang
yang tak disenangi itu tidak ada.
Ay 4a:
Yesus mengetahui pikiran mereka. Dalam 1Kor 2:11 dikatakan bahwa
yang tahu pikiran seseorang hanyalah roh orang itu. Tetapi seseorang bisa
mengetahui pikiran orang lain:
· dengan pertolongan Tuhan. Contoh: nabi-nabi dan
rasul-rasul sering bisa tahu pikiran orang lain (Misalnya: Kis 5:1-4
1Raja 14:1-6).
·
dengan pertolongan
setan. Karena itu jangan terlalu heran dan lalu percaya kepada orang yang tahu
pikiran saudara atau problem / penyakit saudara. Ia mungkin saja menggunakan
kuasa gelap.
·
kalau orang itu adalah
Tuhan sendiri.
Ay 4b-7:
Dari sudut manusia memang gampang untuk berkata ‘dosamu sudah
diampuni’. Karena apa? Karena tidak ada buktinya apakah hal itu betul-betul
terjadi atau tidak. Tetapi kalau harus mengucapkan kalimat itu dan harus
betul-betul terjadi, maka itu jelas mustahil. Juga mengatakan ‘bangunlah dan
berjalanlah’ dan harus betul-betul terjadi, adalah sesuatu yang mustahil bagi
manusia.
Tetapi bagaimana kalau ditinjau dari sudut Tuhan? Ada yang
mengatakan bahwa bagi Tuhan mengampuni dosa lebih sukar karena untuk bisa
mengampuni dosa Ia harus menjadi manusia dulu dan mati menebus dosa manusia.
Sedangkan untuk menyembuhkan penyakit Ia tidak perlu melakukan semua itu.
Tetapi kalau penyakit orang itu terjadi karena dosanya, maka jelas bahwa
penyakit itu tidak akan sembuh sebelum dosanya diampuni.
Jadi, pertanyaan Yesus dalam ay 5 harus dijawab sebagai berikut:
‘Bagi manusia dua hal itu sama-sama mustahil, sedangkan bagi Allah sama-sama
mungkin / bisa dilakukan’.
Arti dari bagian ini: dalam ay 2 Yesus mengampuni dosa. Ini
merupakan suatu claim bahwa Ia adalah Allah. Tetapi tidak ada bukti
bahwa pengampunan dosa itu betul-betul terjadi. Karena itu, claimnya
sebagai Allah juga tidak terbukti. Ia lalu membuktikan claimnya sebagai
Allah itu dengan menyembuhkan orang lumpuh itu. Ini membuktikan bahwa Ia adalah
Allah, dan ini membuktikan bahwa pengampunan dosa yang tadi Ia ucapkan memang
betul-betul terjadi.
Ay 8:
Pada waktu melihat mujijat itu, orang banyak itu kagum, takut, dan
memuliakan Allah. Tetapi mereka toh tetap tidak percaya kepada Yesus! Dari mana
kita bisa tahu bahwa mereka masih tetap tidak percaya?
1) Sampai Yesus mati dan bangkit,
hanya ada 11 murid dan sedikit orang yang betul-betul percaya kepada Yesus.
2) Ay 8b mengatakan: ‘Allah
yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia’.
a) Jelas bahwa mereka masih tetap menganggap Yesus sebagai manusia,
bukan sebagai Allah.
b) Kata ‘manusia’ sebetulnya ada dalam bentuk jamak (Inggris: ‘men’).
Yang dimaksud adalah ‘seluruh umat manusia’ (human race). Jadi, mereka
menganggap Yesus hanya sebagai salah satu dari ‘human race / umat
manusia’.
Dalam Mat 8:1-17 Yesus menunjukkan kuasaNya atas penyakit.
Dalam Mat 8:23-27 Yesus menunjukkan kuasaNya atas alam (badai,
ombak, angin, dsb).
Dalam Mat 8:28-34 Yesus menunjukkan kuasaNya
atas setan.
Dalam Mat 9:1-8 Yesus menunjukkan kuasaNya atas
dosa!
Mat 9:9-13: (paralel dengan Mark 2:13-17 dan Luk 5:27-32).
Ay 9:
1) Orang yang bernama ‘Matius’ dalam
ay 9 ini sama dengan ‘Lewi’ dalam Mark 2:14 / Luk 5:27. Ialah yang nantinya
menulis Injil Matius ini.
Ia adalah:
·
orang Yahudi.
·
pemungut cukai (Luk
5:27).
·
orang kaya.
·
orang yang dibenci
masyarakat karena ia bekerja sebagai penagih pajak untuk pemerintah Romawi
(yang adalah penjajah dan orang kafir), dan pada waktu menagih pajak, pemungut
cukai ini memeras rakyat dengan cara menaikkan pajak dan mengkorupsi
kelebihannya.
2) Matius dipanggil oleh Yesus pada
waktu ia ada di rumah cukai. Ia masih ada di dalam dosa (sebetulnya pekerjaan
sebagai penagih pajak bukanlah dosa, tetapi tindakan korupsinya jelas adalah
dosa). Tetapi ia toh dipanggil oleh Yesus. Inilah kasih Allah kepada orang
berdosa!
3) Matius ikut Yesus, padahal dalam
panggilan Yesus kepadanya tidak ada janji berkat apa-apa! Ini merupakan sesuatu
yang luar biasa!
4) Matius meninggalkan segala
sesuatu (Luk 5:28).
a) Ini kontras sekali dengan sikap
pemuda kaya dalam Mat 19:22.
b) Pekerjaan pemungut cukai
sebetulnya tidak dosa kalau dilakukan dengan benar. Ini terlihat dari:
·
Yesus tidak menyuruh
Zakheus meninggalkan pekerjaannya (Luk 19:1-10).
·
Yohanes Pembaptis tidak
menyuruh pemungut cukai meninggalkan pekerjaannya.
Tetapi untuk Matius pekerjaan itu tidak
memungkinkan ia memenuhi panggilan Tuhan, sehingga pekerjaan itu harus
ditinggalkan. Di sini kita bisa mempelajari sesuatu yang penting: panggilan
Tuhan harus diutamakan lebih dari segala sesuatu!
c) Waktu Matius mengikut Yesus ia
mendapat sesuatu (damai, sukacita, dsb), tetapi ia juga kehilangan sesuatu
(pekerjaan, harta, teman-teman, dsb). Kalau kita mau ikut Yesus kita akan
mengalami hal yang sama. Harus ada kemauan untuk mengorbankan sesuatu!
Ay 10:
1) Pesta itu diadakan oleh Matius
(Luk 5:29). Ini mungkin merupakan pesta perpisahan dengan teman-temannya,
tetapi jelas juga merupakan usaha Matius untuk memperkenalkan teman-temannya
kepada Yesus. Orang yang sudah diampuni pasti mempunyai keinginan untuk membawa
orang lain kepada Yesus. Adakah keinginan itu ada pada saudara?
2) Yesus ikut pesta.
Ini menunjukkan bahwa pesta bukanlah dosa. Orang
kristen tidak pernah diperintah oleh Tuhan untuk menjauhi dunia sedemikian rupa
sehingga menjadi seorang pertapa!
3) Yesus berkumpul / bergaul dengan
orang-orang berdosa.
Ini kontras dengan sikap orang-orang Farisi yang
menjauhi orang berdosa. Kita memang harus mau bergaul dengan orang berdosa /
bejad, tetapi tetap ada batas-batasnya. Kalau pergaulan saudara dengan orang
berdosa itu menyebabkan saudara jatuh ke dalam dosa, maka sebaiknya saudara
menghindari hal itu. Misalnya: ex perokok sebaiknya tidak bergaul dengan
perokok!
Ay 11:
1) Orang Farisi itu pasti tidak ikut
pesta ini. Mereka menganggap diri mereka lebih baik dari orang lain (Luk 18:9)
dan menganggap bahwa kalau mereka berkumpul atau bergaul dengan orang berdosa,
maka mereka akan menjadi najis.
2) Mereka mengkritik Yesus yang
berkumpul dan bergaul dengan orang berdosa. Mereka memang pintar mengecam dosa,
tetapi mereka tidak berusaha mempertobatkan orang berdosa itu. Mereka seperti
seorang dokter yang hanya mau mendiagnose pasiennya dari jauh, tetapi tidak mau
mendekati pasiennya dan tidak mempunyai keinginan mengobati / menyembuhkan
pasiennya.
Ay 12-13:
1) Ay 13a merupakan kutipan
dari Hos 6:6. Penekanan Hos 6:6 itu adalah: Tuhan menginginkan mereka
mempunyai belas kasihan / kebaikan kepada sesama manusia. Tidak berarti bahwa
persembahan itu tidak penting, tetapi persembahan yang disertai kehidupan yang
jahat kepada sesama manusia, tidak akan diterima oleh Allah.
Yesus mengutip Hos 6:6 untuk menekankan perlunya
kasih / kebaikan / belas kasihan kepada sesama manusia.
2) ‘pergilah dan pelajarilah’ (ay
13a) artinya adalah ‘renungkanlah’.
‘Menghindari orang berdosa adalah tradisi orang
Farisi yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Kalau saja mereka mau merenungkan
Firman Tuhan, maka tradisi seperti itu pasti tidak akan ada. Karena itu
merenungkan Firman Tuhan adalah sesuatu yang penting!
Penerapan:
Dalam hidup saudara mungkin ada banyak tradisi
yang bertentangan dengan Kitab Suci, tetapi tidak saudara sadari karena saudara
tidak atau kurang merenungkan Kitab Suci. Misalnya:
·
datang terlambat dalam
kebaktian. Kalau saja saudara merenungkan bahwa dalam 2Tim 2:3-4 orang
kristen disebut sebagai ‘prajurit’, yang tentu harus mempunyai kedisiplinan
dalam hal waktu, maka mestinya tradisi datang terlambat dalam kebaktian itu
tidak akan ada dalam hidup saudara!
·
tidak / jarang bersaat
teduh / berdoa. Kalau saja saudara merenungkan Yoh 15:1-8 yang menggambarkan
bahwa kita sebagai ranting anggur harus terus melekat pada pokok anggur, maka
mestinya saudara akan menjadi orang kristen yang banyak berdoa / bersaat teduh
secara teratur.
·
tidak melakukan
pelayanan apa-apa. Mayoritas orang kristen termasuk di sini! Kalau saja mereka
mau merenungkan bahwa setiap orang kristen adalah anggota tubuh Kristus (1Kor
12:27) yang pasti mempunyai fungsi / kegunaan, maka mereka mestinya akan mau
melayani Tuhan.
3) Ay 12,13b:
a) Bagian ini tidak berarti bahwa
manusia cuma sakit secara rohani. Kitab Suci mengatakan bahwa manusia
berdosa itu mati secara rohani (Ef 2:1). Perumpamaan Yesus di sini tidak
boleh diartikan sehingga keluar dari tujuannya / fokusnya!
b) Bagian ini tidak berarti bahwa di
dunia ini ada orang benar. Yang dimaksud oleh Yesus dengan ‘orang benar’ adalah
‘orang berdosa yang merasa dirinya benar’.
c) Ay 13b merupakan ayat yang
penting dalam memberitakan Injil, yaitu:
·
kalau kita berhadapan
dengan orang yang putus asa melihat banyak-nya dosa-dosanya. Menggunakan ayat
ini beritahu orang itu bahwa Yesus justru mencari orang seperti Dia. Tambahkan
juga Yoh 6:37 untuk menunjukkan bahwa kalau Ia mau datang kepada Yesus, ia
pasti tidak akan ditolak.
·
kalau kita berhadapan
dengan orang yang membanggakan kebaikan-nya. Beritahu dia, bahwa kalau ia
merasa diri baik, Yesus justru tidak mencari dia, sehingga ia pasti akan binasa
dalam neraka!
d) Dalam Luk 5:32 ada tambahan:
‘supaya mereka bertobat’.
Ini adalah sesuatu yang penting. Yesus memang
mengasihi orang berdosa dan mau menerima mereka. Tetapi mereka harus bertobat
dari segala dosa mereka dan berbalik kepada Tuhan!
Ini merupakan sesuatu yang harus ditekankan
dalam memberitakan Injil. Jangan hanya memberitakan bahwa orang yang
percaya kepada Yesus akan diampuni dan masuk surga. Beritakan juga bahwa orang
yang mau ikut Yesus harus mau bertobat!